Setelah sempat terhenti selama hampir 4 bulanan, sejak Indonesia dilanda wabah Covid-19 di bulan Maret 2020 lalu, PT Indah Karya kembali menggeliat.
BUMN yang salah satu usahanya di bidang Material bangunan (Plywood) sudah melakukan expor perdana Plywood di era new normal pada tanggal 3 September 2020 lalu. Hingga saat ini terus melakukan expor ke negara lainnya selain Malaysia dan Singapura. Bahkan pada pekan ini perusahaan mengarahkan tujuan expornya ke Taiwan bersama Mitra KSO Buana Kassiti Grup.
“Hari Jumat kemarin dan Sabtu ini kami mengirimkan lagi untuk yang keempat dan kelima kalinya ke negara tujuan. Untuk bulan depan order juga sudah penuh,” ujar Direktur Utama PT Indah Karya Nel Adianto, Sabtu (19/9/2020).
Tak hanya itu, kata Nel, perusahaan dengan pola skema kerja sama kemitraan (bagi hasil) atau dalam bentuk yang lebih ditingkatkan, terus berupaya melanjutkan langkah-langkah untuk membantu Pemerintah dalam menggerakkan geliat perekonomian. Salah satu diantaranya adalah lewat rencana expor wood pellet di akhir Oktober 2020 ini dengan rencana penjualan expor Rp 40-50 miliar per tahun.
“Wood pellet adalah salah satu EBT (Energi Baru Terbarukan) yang dihasilkan dari limbah kayu olahan dari produksi plywood dan dari kayu buangan / sisa dari masyarakat lainnya yang diolah menghasilkan serbuk yang telah dipadatkan, sehingga menghasilkan kalor tertentu. Biasanya bahan wood pellet digunakan sebagai alternatif pengganti batubara,” kata dia.
Untuk membangun industri wood pellet ini, jelas Nel, pihaknya diilhami dari konsep supaya tidak ada limbah yang terbuang percuma. Selama ini pihaknya memproduksi plywood yang menghasilkan limbah yang terbuang begitu saja. Selain itu limbah yang sama pun berasal dari masyarakat. Sayangnya tidak ada nilai tambah sehingga mereka melakukan studi pengelolaan limbah plywood menjadi wood pellet yang mempunyai nilai tambah yang cukup tinggi bisa diekspor.
“Saat ini langkah untuk rencana tersebut sedang disiapkan, dimana pabrik wood pellet yang berkapasitas 2500 MT/bulan, berlokasi di kawasan Industri di Bondowoso tersebut sedang melakukan pembenahan dan melakukan peng-install-an mesin-mesin produksi agar bulan depan diharapkan dapat dilakukan uji produksi (commissioning) dalam waktu dekat,”ucap dia.
Adapun rencana penjualan Wood Pellet sesuai dengan market yang ada akan diarahkan ke Korea dan Canada, namun tidak menutup kemungkinan ke pasar negara lainnya.
“Pangsa pasar wood pellet ini cukup terbuka, sudah banyak peminat yang menyampaikannya pada kami. Namun kalau kita kaitkan dengan program pemerintah, kita lebih memilih ekspor,” tutur Nel Adiyanto.
Nel mengatakan, untuk ekspor perdana buat wood pellet ini ditargetkan di akhir Oktober 2020 dengan jumlah 1-2 kontainer ke negara tujuan.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala.Kami persiapkan saat ini, termasuk pengujian standar kalor yang dihasilkan itu pun sudah lolos,” ujar dia.
Selanjutnya, dalam upaya yang berkelanjutan, dalam waktu dekat yaitu Oktober 2020, PT Indah Karya akan kembali melanjutkan penyelesaian Wind Turbine yang juga berada di lokasi kawasan industri di Bondowoso Indah Plywood (BIP). Pengoperasian wind turbine segera dilakukan agar semuanya mampu berintegrasi menjadi kawasan Industri yang membentuk rantai pasok (supply chain) khususnya terkait supply energy bagi pabrik-pabrik yang dimiliki perusahaan. Sehingga kedepan kawasan industri BIP menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dan mengusung konsep Green (ramah lingkungan dan Energy).
Akhirnya, tambah Nel, PT Indah Karya (Persero) mengharapkan do’a dukungan serta kesabaran semua pihak agar kehadiran Industri ini agar dapar menyelesaikan seluruh kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas yang tertunda selama wabah Covid-19 melanda bangsa ini. Dan tetap harus semangat, optimis dalam melakukan sesuatu.
Redaksi Elang Ijen